Saturday, July 22, 2017

joglo rumah adat Jawa Tengah , baju daerah jawa tengah , lagu daerah jawa tengah beserta makna yang terkandung di lagu. dan tarian.

joglo rumah adat Jawa Tengah , baju daerah jawa tengah , lagu daerah jawa tengah beserta makna yang terkandung di lagu dengantarian beserts maknanya.
JOGLO Rumah adat jawa tengah
 Rumah Joglo
Rumah joglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang dibangun berlandaskan keyakinan atau filosofi jawa. Penyebutan rumah joglo terjadi akibat bentuk atap rumah joglo yang menyerupai dua gunung atau taJUG LOro (JUGLO)  . Rumah joglo mempunyai kerangka bangunan utama yang terdiri dari soko guru berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok yang disangga soko guru. Susunan ruangan pada Joglo umumnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu
ruangan pertemuan yang disebut pendhapa, Pendopo letaknya di depan, dan tidak mempunyai dinding atau terbuka, hal ini berkaitan dengan filosofi orang Jawa yang selalu bersikap ramah, terbuka dan tidak memilih dalam hal menerima tamu.]
ruang tengah atau Pringgitan ruang yang dipakai untuk mengadakan pertunjukan wayang kulit, dan Pringgitan memiliki makna konseptual yaitu tempat untuk memperlihatkan diri sebagai simbolisasi dari pemilik rumah bahwa dirinya hanya merupakan bayang-bayang atau wayang dari Dewi Sri (dewi padi) yang merupakan sumber segala kehidupan, kesuburan, dan kebahagiaan
Dalem (Ruang Utama . Omah Njero)
yang disebut dalem atau omah jero adalah ruang keluarga. Dalam ruang ini terdapat tiga buah senthong (kamar) yaitu senthong kiri, senthong tengah dan senthong kanan.Omah Ndalem atau Omah Njero kadang disebut juga sebagai omah-mburi dan dalem ageng. Ruangan ini adalah bangunan inti dari rumah joglo dan merupakan ruangan khusus para penghuni rumah untuk tempat tnggal dan bersantai Dalem atau ruang utama dari rumah joglo ini merupakan ruang pribadi pemilik rumah.
 Dalam ruang utama dalem ini ada beberapa bagian yaitu ruang keluarga dan beberapa kamar atau yang disebut senthong. kamar atau senthong dibuat tiga kamar, yaitu kamar pertama untuk tidur atau istirahat laki-laki kamar kedua kosong namun tetap diisi tempat tidur atau amben lengkap dengan perlengkapan tidur, dan yang ketiga diperuntukkan tempat tidur atau istirahat kaum perempuan.
Kamar yang kedua atau yang tengah biasa disebut dengan krobongan yaitu tempat untuk menyimpan pusaka dan tempat pemujaan. Di dalam rumah tradisi Jawa bangsawan Yogyakarta
, senthong tengah atau krobongan berisi bermacam-macam benda-benda lambang (perlengkapan) yang mempunyai kesatuan arti yang sakral (suci). 

bentuk keseluruhan tampilan dan bentuk kerangka, bangunan joglo dibedakan menjadi 4 :
-          Muda (Nom) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung memanjang dan meninggi (melar).
-          Tua (Tuwa) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung pendek (tidak memanjang) dan atapnya tidak tegak / cenderung rebah (nadhah).
-          Laki-laki (lanangan) : Joglo yang terlihat kokoh karena rangkanya relatif tebal.
-          Perempuan (wadon / padaringan kebak) : Joglo yang rangkanya relatif tipis / pipih.
Di bagian tengah pendapa terdapat empat tiang utama yang dinamakan sakaguru.
Salah satu ciri khas senthong tengah adalah kondisi ruangan yang sangat  gelap sekali tanpa ada cahaya yang masuk.

Pakaian adat jawa tengah 
Kebaya
Baju Kebaya adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang dibuat dari kain kasa yang dikenakan dengan Sarung Batik atau pakaian tradisional yang lain seperti Songket dengan motif warna-warni. Dipercaya kebaya berasal dari Tiongkok ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat Dan Kebaya merupakan busana tradisional yang umumnya telah dikenal di seluruh Indonesia, namun kebaya lebih identik dipakai oleh wanita-wanita Jawa. Model dan jenis kebaya nya pun berbeda disetiap daerah yang tersebar diseluruh wilayah Jawa. Jawa Tengah memiliki model kebaya tersendiri, kebaya yang biasa dipakai wanita jawa tengah biasanya model kebaya Solo/ Surakarta. Solo merupakan daerah yang dikenal sebagai wilayah keraton dan kerajaan yang masih kental dengan nuansa-nuansa kerajaan. Kebaya khas jawa tengah pada umumnya adalah kebaya yang terbuat dari kain beludru hitam, brokat, atau nilon.

Lagu daerah jawa tengah
Lirik kagu gambang suling
Gambang suling,
Kumandhang suarane
Thulat thulit kepenak unine
Uuu…uuu…uuu…uuu…unine mung
Nrenyuhake baa…reng
Lan kentrung ke…tipung suling
Sigrak kendhangane
reff :
kembali ke atas..

gambang suling…
Makna dari lagu gambang Suling yaitu lagu yang menceritakan tentang alat musik suling yang memiliki suara/instrumen yang sangat enak didengar. Dan pendapat lain juga mengatakn lagu gambang suling menceritakan tentang kesedihan.

Lirik lagu lir ilir dari jawa tengah
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo

Tembang lir-ilir ciptaan Sunan Kalijaga ini mempunyai makna yang mendalam dan dapat menginspirasi hakikat kehidupan kita. Karena dalam tembang jawa ini mengandung unsur-unsur ajakan untuk kembali kepada Allah, senantiasa mengingat kepada Allah, dan menahan hawa nafsu agar kita tidak terjerumuskan ke lembah yang tidak di ridho’i Allah, selalu mohon ampun kepada Allah 

Makna yang terkandung di lagu lir – ilir
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau.
 anak gembala ( cah angon ) bukan raja , patih , pak jendral atau pak presiden,  atau yang lain
Mengapa dipilih “Cah angon”  Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, , dalam jalan yang benar , karena oleh Alloh dan menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu .
.pohon belimbing dan warna hijaunya melambangkan ciri khas Islamdalam buah belimbing yang bergerigi lima , menggambarkan lima rukun Islam., meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut
yang  diartikan, kita tetap harus berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Sebagai manusia biasa kita pasti mempunyai banyak kesalahan serta dosa – dosa dan selagi kita masih hidup , untuk
itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghada 

TARIAN DARI JAWA TENGAH 

Tari Bedhaya Ketawang
Tarian tradisional Bedhaya Ketawang yang mengandung arti di setiap masing-masing kata. ‘bedhaya’ yang artinya penari wanita dan ‘ketawang’ artinya langit. Bila disatukan Bedhaya Ketawang ini mengandung arti penari wanita dari istana langit. Dan Tarian ini dipertunjukan untuk acara resmi ,
Tari Bedhaya yaiTu tarian klasik Jawa yang dikembangkan dikalangan keraton-keraton mataram. Dan Tari Bedhaya ditarikan oleh 7 atau 9 orang penari yang umumnya di lakukan oleh wanita
Untuk mengikuti tarian Bedhaya ini, para penari wanita disyaratkan masih perawan, tidak sedang menstruasi serta didahului dengan puasa sebagai bagian dari persyaratannya.

Tari Bedhaya yang dikenal saat ini
Bedaya Ketawang, yaitu tarian pusaka Kasultanan Surakarta yang dilakukan pada saat perayaan jumenengan dalem (pelantikan) Sunan Surakarta. diciptakan oleh Sultan Agung,dan tarian ini  menceritakan tentang kisah pertemuan Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul serta perjanjian keduanya untuk saling menjaga kedua kerajaan.

Bedaya Anglirmendung, yaitu tarian pusaka Kadipaten Praja Mangkunegaran. yaitu untuk mengenang pertempuran yang dipimpinnya melawan pasukan gabungan Surakarta dan VOC di Ponorogo pada tahun 1752.
Tari Bondan Payung
Tarian tradisional berikutnya adalah Tari Bondan yang berasal dari Surakarta.
Tarian ini menceritakan tentang seorang ibu yang menyayangi anaknya. Sehingga tariannya pun terbilang simpel. Ciri khas tarian ini adalah  para penari yang selalu membawa payung, boneka bayi dan kendi.
Tari Serimpi
Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta, tarian ini sedikit bernuansa Mistis. tarian ini ditunjukkan saat penggantian raja di beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita masyarakat, tarian ini dapat menghipnotis para penonton menuju ke alam lain.Walau bagaimanapun, tarian ini bertujuan menunjukan wanita yang sopan santun dan sangat lemah gemulai.
n tentang seorang ibu yang menyayangi anaknya. Sehingga tariannya pun terbilang simpel. Ciri khas tarian ini adalah  para penari yang selalu membawa payung, boneka bayi dan kendi.

                                                                                                                    Arum suci blogg                                                                                     



Ditulis Oleh : Unknown // July 22, 2017
Kategori:

0 komentar: