PIDATO MENYAMBUT 17 AGUSTUS
Tatkala pada 17 Agustus bebrapa tahun yang
lalu kita memproklamirkan kemerdekaan kita dengan kata-kata sederhana, belum
dapat kita membayangkan benar-benar apa yang kita hadapi. Kita hanyalah
mengetahui, bahwa Proklamasi kita itu adalah satu kata pekik“berhenti!” kepada
penjajahan yang 350 tahun itu. Kita majukan proklamasi kita itu kepada dunia
sebagai hak asli kita, hak bangsa kita, hak kemanusiaan kita, hak hidup kita,
dengan cara yang setajam-tajamnya. Kita majukan proklamasi kita itu, pula
sebagai seruan yang sejelas-jelas serta yang selangsung-langsungnya kepada
rakyat dan bangsa kita sendiri, untuk menentukan nasibnya sendiri dengan
tindakan dan perbuatan sendiri.
Dan Proklamasi kita itu menderu di udara,
sebagai arus listrik yang menggetarkan jiwa bangsa kita , Seluruh rakyat kita,
seluruh bangsa kita, menyambut proklamasi kita sebagai penebusan janji pusaka yang lama,
sebagai aba-aba yang menggeledek untuk memulai kehidupan yang baru.
Apakah yang kita miliki pada waktu itu?
pada waktu itu yang ada pada kita
hanyalah kehendak, kemauan, jiwa, yang menyala-nyala dengan semangat
kemerdekaan. Kekuasaan masihlah berada di tangannya balatentara Jepang yang
jumlahnya berpuluh-puluh ribu serdadu yang bersenjata selengkap-lengkapnya. Dan
balatentara serikat segera akan mendarat pula, menambah persenjataan asing yang
ada di negeri kita. Dunia belum mengenal bangsa kita pada waktu itu , serta
belum mengenal kehendak kita akan kemerdekaan. Rakyat kita badannya lemah,
seakan-akan remuk redam, oleh penderitaan-penderitaan yang dialaminya selama
penjajahan. Di seluruh negeri kita, yang kelihatan hanyalah kesukaran,
kekurangan, kemelaratan.
Di dalam keadaan yang demikian itulah kita
memulai perjuangan kebangsaan kita yang sekarang ini, kira nyatakan ke seluruh
dunia : “Kita Republik”, “Kita Merdeka”. Gelap gelap dunia di
sekeliling kita, akan tetapi di dalam bathin kita terang benderang,
menyala=nyala api kemerdekaan dan api kebangsaan. Dengan begitu maka proklamasi
kita bukan lagi suatu janji dan tuntutan, bukan lagi suatu seruan
diawang-awang. Tetapi kemerdekaan kita menjadi suatu kenyataan, Negara Republik
Indonesia menjadi suatu realiteit bagi dunia dan kemanusiaan.
Dengan begitu pertanggung jawaban kita kepada seluruh dunia bertambah pula.
Alangkah hebatnya kesulitan-kesulitan yang
kita hadapi!
Kesulitan-kesulitan itu tidak berkurang,
bahkan bertambah, sesudah kita merebut kekuasaan. Serikat telah mendaratkan
beribu-ribu serdadu bersenjata. Bersama-sama dengan itu, datang pula wakil
kekuasaan yang mengaku dirinya pemerintah pada saat itu. Di pulau-pulau di luar
Jawa dan Sumatera, dimana rakyat kedudukannya terpencar-pencar,. Lawan kita
dapat menguasai laut dengan kapal-kapal perang serta kapal terbang, merintangi
perhubungan antara kita dengan saudara-saudara di seberang, mengasingkan kita
dari saudara-saudara di seberang itu, meskipun didalam bathin, kita tidak dapat
diasingkan, dan tidak akan dapat diasingkan. Dan lawan kita itupunmemblokkade kita
terhadap dunia luar, mencoba hendak melumpuhkan dengan blokkade itu.
Kesulitan-kesulitan mula-mula timbul di dalam
negeri sebagai akibat pertempuran , yang dapat berhasil menggunakan kaki
tangannya dari bangsa kita sendiri dan orang Indo, sehingga timbul suasana
benci membenci diantara beberapa golongan bangsa kita sendiri. Dan sebagian
kecil daripada bangsa kita dapat dihasud untuk mengadakan tindakan-tindakan
ganas yang bersifat provokasi.
Tembak-menembak terjadi, bunuh membunuh.
Sehingga tak dapatlah dihindarkan, bahwa antara tentara serikat, dengan rakyat
kita-pun timbul persengketaan. Orang-orang tawanan yang pada mulanya diterima
kembali di dalam masyarakat kita dengan penuh rasa peri kemanusiaan. Mereka-pun
terseret di dalam gelombang perasaan kebencian dan permusuhan, yang timbul dari
pertempuran-pertempuran kita.
Demikian sepenggal cuplikan pidato presiden pertama kita untuk
buat kita tau dan mnghargai kemrdekaan dan perjuangkan untuk mencapai
kemerdekaan jaman itu ….. semoga sepenggal pidato ini dapt bermanfaat untuk
kitta dan untuk menyambut hari kemerdekaan kita yaitu INDONESIA Esok dan
seterusnya.
Arumsusi blog
0 komentar:
Post a Comment