Thursday, July 27, 2017

PIDATO MENYAMBUT 17 AGUSTUS

 pidato menyambut 17 agustus

PIDATO MENYAMBUT 17 AGUSTUS

Tatkala pada 17 Agustus bebrapa tahun yang lalu kita memproklamirkan kemerdekaan kita dengan kata-kata sederhana, belum dapat kita membayangkan benar-benar apa yang kita hadapi. Kita hanyalah mengetahui, bahwa Proklamasi kita itu adalah satu kata pekik“berhenti!” kepada penjajahan yang 350 tahun itu. Kita majukan proklamasi kita itu kepada dunia sebagai hak asli kita, hak bangsa kita, hak kemanusiaan kita, hak hidup kita, dengan cara yang setajam-tajamnya. Kita majukan proklamasi kita itu, pula sebagai seruan yang sejelas-jelas serta yang selangsung-langsungnya kepada rakyat dan bangsa kita sendiri, untuk menentukan nasibnya sendiri dengan tindakan dan perbuatan sendiri.
Dan Proklamasi kita itu menderu di udara, sebagai arus listrik yang menggetarkan jiwa bangsa kita , Seluruh rakyat kita, seluruh bangsa kita, menyambut proklamasi kita  sebagai penebusan janji pusaka yang lama, sebagai aba-aba yang menggeledek untuk memulai kehidupan yang baru.
Apakah yang kita miliki pada waktu itu?
 pada waktu itu yang ada pada kita hanyalah kehendak, kemauan, jiwa, yang menyala-nyala dengan semangat kemerdekaan. Kekuasaan masihlah berada di tangannya balatentara Jepang yang jumlahnya berpuluh-puluh ribu serdadu yang bersenjata selengkap-lengkapnya. Dan balatentara serikat segera akan mendarat pula, menambah persenjataan asing yang ada di negeri kita. Dunia belum mengenal bangsa kita pada waktu itu , serta belum mengenal kehendak kita akan kemerdekaan. Rakyat kita badannya lemah, seakan-akan remuk redam, oleh penderitaan-penderitaan yang dialaminya selama penjajahan. Di seluruh negeri kita, yang kelihatan hanyalah kesukaran, kekurangan, kemelaratan.
Di dalam keadaan yang demikian itulah kita memulai perjuangan kebangsaan kita yang sekarang ini, kira nyatakan ke seluruh dunia : “Kita Republik”, “Kita Merdeka”. Gelap gelap dunia di sekeliling kita, akan tetapi di dalam bathin kita terang benderang, menyala=nyala api kemerdekaan dan api kebangsaan. Dengan begitu maka proklamasi kita bukan lagi suatu janji dan tuntutan, bukan lagi suatu seruan diawang-awang. Tetapi kemerdekaan kita menjadi suatu kenyataan, Negara Republik Indonesia menjadi suatu realiteit bagi dunia dan kemanusiaan. Dengan begitu pertanggung jawaban kita kepada seluruh dunia bertambah pula.
Alangkah hebatnya kesulitan-kesulitan yang kita hadapi!
Kesulitan-kesulitan itu tidak berkurang, bahkan bertambah, sesudah kita merebut kekuasaan. Serikat telah mendaratkan beribu-ribu serdadu bersenjata. Bersama-sama dengan itu, datang pula wakil kekuasaan yang mengaku dirinya pemerintah pada saat itu. Di pulau-pulau di luar Jawa dan Sumatera, dimana rakyat kedudukannya terpencar-pencar,. Lawan kita dapat menguasai laut dengan kapal-kapal perang serta kapal terbang, merintangi perhubungan antara kita dengan saudara-saudara di seberang, mengasingkan kita dari saudara-saudara di seberang itu, meskipun didalam bathin, kita tidak dapat diasingkan, dan tidak akan dapat diasingkan. Dan lawan kita itupunmemblokkade kita terhadap dunia luar, mencoba hendak melumpuhkan dengan blokkade itu.
Kesulitan-kesulitan mula-mula timbul di dalam negeri sebagai akibat pertempuran , yang dapat berhasil menggunakan kaki tangannya dari bangsa kita sendiri dan orang Indo, sehingga timbul suasana benci membenci diantara beberapa golongan bangsa kita sendiri. Dan sebagian kecil daripada bangsa kita dapat dihasud untuk mengadakan tindakan-tindakan ganas yang bersifat provokasi.
Tembak-menembak terjadi, bunuh membunuh. Sehingga tak dapatlah dihindarkan, bahwa antara tentara serikat, dengan rakyat kita-pun timbul persengketaan. Orang-orang tawanan yang pada mulanya diterima kembali di dalam masyarakat kita dengan penuh rasa peri kemanusiaan. Mereka-pun terseret di dalam gelombang perasaan kebencian dan permusuhan, yang timbul dari pertempuran-pertempuran kita.
Demikian sepenggal  cuplikan pidato presiden pertama kita untuk buat kita tau dan mnghargai kemrdekaan dan perjuangkan untuk mencapai kemerdekaan jaman itu ….. semoga sepenggal pidato ini dapt bermanfaat untuk kitta dan untuk menyambut hari kemerdekaan kita yaitu INDONESIA Esok dan seterusnya.
                                                                                                                          Arumsusi blog












Ditulis Oleh : Unknown // July 27, 2017
Kategori:

0 komentar: