mengingat sejarah MONUMEN NASIONAL
7 Keajaiban Dunia merupakan sebuah mahakarya yang luar biasa. Keajaiban yang membuat kita berpikir bahwa keindahan tersebut seakan mustahil untuk dibuat pada masanya. Namun keajaiban dunia tersebut benar adanya dan masih ada sampai sekarang dan mari kita sedikit menengok sejarahnya yaitu ‘’ TUGU MONAS ‘’ yang ada di Indonesia.
Monumen Nasional
Monumen
Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen
peringatan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk
merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan
monumen ini dimulai pada tanggal 17 agustus 1961 . Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap
pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulainya secara resmi pembangunan pada
tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak
beton pertama.
Keseluruhan
pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan
selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya
rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada tahun1966
hingga tahun 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September sehingga tahap ini
sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan
menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung,
masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum.
Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975
oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.
MAKNA;
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang
abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang
melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta
melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni
yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta
melambangkan malam hari.[6] Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan
kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari
masa prasejarah Indonesia.
==============================================================================================================================================
7 The Wonders of the World is a magnificent masterpiece. The
miracle that makes us think that beauty is as impossible to make in its time.
But the miracle of the world is true and still exists today and let's look a
bit at its history of '' TUGU MONAS ''
National Monument
The National Monument or popularly abbreviated as Monas or
Monas Monument is a memorial memorial to commemorate the resistance and
struggle of the Indonesian people to seize independence from the Dutch East
Indies colonial government. The construction of this monument began on 17
August 1961. Development consists of three stages. The first phase, from
1961/1962 to 1964/1965, began with the official commencement of construction on
17 August 1961 with Sukarno ceremonially plugging the first concrete pegs. The
overall foundation of the foundation was completed in March 1962. The museum
wall at the base of the building was completed in October. The construction of
the obelisk then began and was finally completed in August 1963. The second
phase of development took place from 1966 to 1968 due to the September 30th
Movement so that this phase was delayed. The final stage took place in
1969-1976 by adding a diorama to the history museum. Although the construction
has been completed, problems are still occurring, including water leaks that
inundate the museum. The monument was officially opened to the public and
inaugurated on 12 July 1975 by the President of the Republic of Indonesia
Soeharto.
MEAN; The design of the Monas Monument is based on the
concept of an eternal universal couple; Linga and Yoni. The towering obelisk
monument is a phallus symbolizing a male, masculine element that is active and
positive, and symbolizes daylight. While the yardsticks of the obelisk plate
are Yoni which symbolizes women, passive and negative feminine elements, and
symbolizes the night. [6] Lingga and yoni are symbols of fertility and
harmonious unity that complement each other during prehistoric Indonesia.
Jl. Silang Monas
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia Arum suci blogg
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia Arum suci blogg
0 komentar:
Post a Comment