Tuesday, July 25, 2017

mengingat sejarah MONUMEN NASIONAL ( MONAS ) yang masuk keajaiban dunia no 7

mengingat sejarah MONUMEN NASIONAL 

7 Keajaiban Dunia merupakan sebuah mahakarya yang luar biasa. Keajaiban yang membuat kita berpikir bahwa keindahan tersebut seakan mustahil untuk dibuat pada masanya. Namun keajaiban dunia tersebut benar adanya dan masih ada sampai sekarang dan mari kita sedikit menengok sejarahnya yaitu ‘’ TUGU MONAS ‘’ yang ada di Indonesia.

Monumen Nasional

      Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 agustus 1961 .  Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. 
       Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada tahun1966 hingga tahun 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September sehingga tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.
       MAKNA; Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari.[6] Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia.








==============================================================================================================================================
7 The Wonders of the World is a magnificent masterpiece. The miracle that makes us think that beauty is as impossible to make in its time. But the miracle of the world is true and still exists today and let's look a bit at its history of '' TUGU MONAS ''

National Monument
The National Monument or popularly abbreviated as Monas or Monas Monument is a memorial memorial to commemorate the resistance and struggle of the Indonesian people to seize independence from the Dutch East Indies colonial government. The construction of this monument began on 17 August 1961. Development consists of three stages. The first phase, from 1961/1962 to 1964/1965, began with the official commencement of construction on 17 August 1961 with Sukarno ceremonially plugging the first concrete pegs. The overall foundation of the foundation was completed in March 1962. The museum wall at the base of the building was completed in October. The construction of the obelisk then began and was finally completed in August 1963. The second phase of development took place from 1966 to 1968 due to the September 30th Movement so that this phase was delayed. The final stage took place in 1969-1976 by adding a diorama to the history museum. Although the construction has been completed, problems are still occurring, including water leaks that inundate the museum. The monument was officially opened to the public and inaugurated on 12 July 1975 by the President of the Republic of Indonesia Soeharto.
MEAN; The design of the Monas Monument is based on the concept of an eternal universal couple; Linga and Yoni. The towering obelisk monument is a phallus symbolizing a male, masculine element that is active and positive, and symbolizes daylight. While the yardsticks of the obelisk plate are Yoni which symbolizes women, passive and negative feminine elements, and symbolizes the night. [6] Lingga and yoni are symbols of fertility and harmonious unity that complement each other during prehistoric Indonesia.

Jl. Silang Monas
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia                                                                          Arum suci blogg

Ditulis Oleh : Unknown // July 25, 2017
Kategori:

0 komentar: