Monday, July 31, 2017

MENGINGAT BALI TEMPO DULU

SEJENAK MENGINGAT BALI TEMPO DULU
Sebelum masuk budaya modern dari Belanda dan Jepang, masyarakat Bali tidak pernah mengenal pakaian. Untuk kaum laki-laki menggunakan kamben seperti rok dan perempuan menutupi kaki dengan kamben, namun bertelanjang dada dan dengan cirikhas bunga kamboja yang disematkan pada rambut dan kuping.
https://arumsuci.blogspot.co.id/

https://arumsuci.blogspot.co.id/

https://arumsuci.blogspot.co.id/

 MENGINGAT BALI TEMPO DULU

MENGINGAT BALI TEMPO DULU
memang sudah biasa kala itu sebelum penjajah masuk dengan unsur modernitas mereka. Pelan-pelan masyarakat Bali mulai mengenal yang namanya pariwisata dan baju menjadi bagian dari aturan dalam berpakaian. Semakin banyaknya kapal-kapal pesiar menuju Bali dan singgah di bali . Ini terjadi pada abad ke-19 ketika pesona Bali mulai memikat para wisatawan dunia pada waktu itu yang pernah singgah di piulau bali pada waktu pelayaran mereka dalam berdagang .Dan dengan kependudukan Belanda di Buleleng pada tahun 1848 yang silam, mulailah muncul aturan baru.
 MENGINGAT BALI TEMPO DULU

  MENGINGAT BALI TEMPO DULU

 memang sudah biasa kala itu sebelum penjajah masuk dengan unsur modernitas mereka. Pelan-pelan masyarakat Bali mulai mengenal yang namanya pariwisata dan baju menjadi bagian dari aturan dalam berpakaian. Semakin banyaknya kapal-kapal pesiar menuju Bali dan singgah di bali . 



 
Ini terjadi pada abad ke-19 ketika pesona Bali mulai memikat para wisatawan dunia pada waktu itu yang pernah singgah di piulau bali pada waktu pelayaran mereka dalam berdagang .Dan dengan kependudukan Belanda di Buleleng pada tahun 1848 yang silam, mulailah muncul aturan baru.


 Pemuda-pemuda tanggung pun mulai merasa gengsi bila hanya memakai kain batik dan penutup kepala yang merupakan tradisi leluhur mereka. Ketika malam tiba, baik di Buleleng maupun Denpasar, pemuda urban akan melengkapi dirinya dengan satu set baju piyama, peci bergaya muslim, sandal, sepeda ontel, dan lampu senter. Tetapi mereka masih menyematkan bunga di telinga sebagai budaya Bali yang tidak bisa dipisahkan sampai sekarang.
                                                                                    Arum suci blogg

Ditulis Oleh : Unknown // July 31, 2017
Kategori:

0 komentar: